Perlu Inovasi Dalam Menjamin Keamanan Bagasi Penumpang
Pencurian barang dalam bagasi penumpang pesawat udara hendaknya menjadi perhatian maskapai penerbangan. Regulasi terkait jaminan barang penumpang pesawat udara juga perlu inovasi disamping adanya kerjasama yang baik antara otoritas bandara dengan pihak maskapai penerbangan.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Moh Nizar Zahro dan Anggota Komisi V DPR dari F-PDIP, Budi Yuwono kepada Parlementaria usai melakukan pertemuan dengan General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Juanda, Surabaya, Yanus Suprayogi, di Surabaya Jawa Timur, Jumat (15/1).
Keduanya bersama anggota Komisi V DPR lainnya melakukan kunjungan kerja spesifik Komisi V DPR dalam rangka peninjauan pelayanan bagasi penumpang di Bandara Juanda, Surabaya. Sebelum melakuan peninjauan pelayanan ground handling Bandara Juanda, Komisi V DPR juga melakukan hal yang sama di Terminal 1 dan 2 di Bandara Internasional, Soekarno-Hatta, Jakarta.
“Sesuai dengan UU No 1 tahun 2009 tentang penerbangan pihak maskapai harus bertanggung jawab memberikan keterangan secara resmi kepada penumpang, bukan mengabaikan terhadap apa yang disampaikan kepada penumpang. Pihak Kementerian Perhubungan juga harus menginovasi terhadap peraturan peraturan yang ada saat ini,” kata Nizar Zahro.
Nizar Zahro meyakini jika penumpang kehilangan barangnya secara parsial, seharusnya pihak otoritas bandara memiliki CCTV sehingga bisa diketahui sumber atau pihak-pihak yang secara sengaja mengambil barang penumpang tersebut.
“Sehingga kegelisahan-kegelisahan yang disampaikan penumpang pesawat tidak tersampaikan hingga ke luar, sehingga menimbulkan penerbangan kita sangat jelek di dunia internasional,” ujarnya.
Ia juga tidak memungkiri kehilangan barang penumpang di area bandara juga terkait faktor manusia. “Beda loh kalau memang bagasi dikunci dengan bagasi yang tidak di kunci, itu akan memancing orang berbuat sesuatu yang tidak-tidak. Oleh karena itu, saya pikir portir-portir di area bandara yang ada diseleksi secara bagus, diberi nasihat bahwa pekerjaan merka itu terekam oleh CCTV,” katanya.
Sementara itu, Budi Yuwono menilai selain faktor peralatan keamanan di area bandara, yang perlu ditingkatkan adalah tenaga kerja di lingkungan area bandara.
“Selain penambahan CCTV, barangkali salary-nya para portir itu harus ditingkatkan, sehingga masalah-masalah yang non-teknis ini, saya rasa juga harus diperhatikan oleh masakapai penerbangan masing masing,” ujanya.
Di samping itu, ia juga berharap adanya kontainer barang untuk ke pesawat, sehingga tidak ada lagi barang-barang penumpang yang tercecer sehingga bisa aman ke pesawat dari bandara asal ke bandara tujuan.
Rombongan Komisi V DPR yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis itu juga diikuti sejumlah Anggota Komisi V DPR lainnya, diantaranya; Hj Sadarestuwati (F-PDIP), Sigit Sosiantomo (F-PKS), Markus Nari (Fraksi-Partai Golkar), Saiful Rasyid (F-Partai Gerindra), Agung Budi Santoso (F-Partai Demokrat), Hanna Gayatri (F-PAN), Fathan (F-PKB). (nt), foto : nita juwita/parle/hr.